Media.stit – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Muslihuun Blitar sukses menyelenggarakan kegiatan Sekolah Persidangan pada Sabtu, 11 Mei 2025.
Acara yang bertempat di Mushalla Al-Mubarok ini dihadiri oleh seluruh perwakilan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) dan Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) se-STIT Al-Muslihuun.
Kegiatan ini dinilai sangat urgen untuk membekali mahasiswa, khususnya yang tergabung dalam sebuah organisasi, dengan keterampilan berpersidangan yang mumpuni.
Ketua BEM STIT Al-Muslihuun, M Fashihuddin, dalam sambutannya menekankan pentingnya penguasaan teknik persidangan bagi setiap aktivis mahasiswa.
"Sekolah Persidangan ini bukan hanya sekadar teori, namun juga praktik nyata bagaimana sebuah organisasi dapat berjalan efektif dan demokratis," ujar Fashihuddin.
Ia menambahkan bahwa keterampilan ini fundamental untuk setiap proses pengambilan keputusan, pembahasan program kerja, hingga penyusunan anggaran dalam sebuah organisasi.
Kegiatan Sekolah Persidangan dimulai pukul 08.30 WIB dengan materi pembuka mengenai Keorganisasian. Para peserta diberikan pemahaman tentang idealnya struktural sebuah organisasi serta fungsi dan tupoksi setiap tingkatannya. Materi disampaikan secara interaktif oleh narasumber yang berkompeten, yaitu Bapak Nur Muchlisin, M.Pd., sekaligus mantan ketua BEM STIT Al-Muslihuun pada zamannya.
Sesi paling menarik dari kegiatan ini adalah penyampaian materi teknik persidangan dan simulasi persidangan yang disampaikan oleh Bapak Agus Efendi, S.Pd., mantan ketua DPM STIT Al-Muslihuun pada masanya.
Para perwakilan organisasi dibagi menjadi beberapa kelompok dan ditugaskan untuk mempraktikkan proses persidangan dengan studi kasus yang relevan dengan dinamika organisasi mahasiswa.
Hal ini memungkinkan peserta untuk langsung mengaplikasikan teori yang telah didapatkan, sekaligus mengidentifikasi potensi kendala dan cara mengatasinya.
"Simulasi ini sangat membantu kami untuk memahami alur persidangan secara langsung. Sebelumnya hanya tahu teori, sekarang jadi lebih paham praktik di lapangan," ungkap Ali Ridho, perwakilan dari Formadiksi.
Antusiasme peserta terlihat jelas selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya dan berdiskusi, menunjukkan bahwa kebutuhan akan pemahaman mengenai persidangan memang sangat dirasakan.
Diharapkan, dengan bekal ilmu yang didapatkan dari Sekolah Persidangan ini, para mahasiswa dapat menjalankan roda organisasi mereka dengan lebih profesional, transparan, dan akuntabel.
Kegiatan ini juga menjadi bukti komitmen BEM STIT Al-Muslihuun dalam meningkatkan kapasitas dan kualitas kepemimpinan mahasiswa di kampus.

Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Muslihuun Tlogo Blitar adalah satu-satunya perguruan tinggi agama Islam swasta yang ada di Kabupaten Blitar. Sejak awal berdirinya mengemban misi mencetak para lulusannya memiliki wawasan keilmuan yang luas, berfikir mandiri, terampil, dan memiliki skill sesuai dengan bidang keahliannya, yaitu sebagai tenaga pendidik Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Muslihuun (selanjutnya disebut STIT) Tlogo terletak di desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.