Media.stit – Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Bongkar STIT Al-Muslihuun menunjukkan komitmen kuat terhadap upaya kaderisasi berbasis literasi di tengah arus konsumtif digitalisasi pemuda.
Komitmen tersebut diwujudkan melalui penyelenggaraan kajian tematik Kitab R?s?latul Ma??d (risalah tentang darah wanita), yang dibuka untuk umum, terutama bagi kader PMII dan seluruh mahasiswa STIT Al-Muslihuun, pada Jum'at, 24 Oktober 2025.
Acara kajian ini dilangsungkan di Ruang kelas kampus STIT Al-Muslihuun. Kegiatan ini merupakan langkah konkret PMII untuk mengembalikan budaya diskusi dan literasi mendalam, sebagai antitesis terhadap kebiasaan scrolling dan informasi instan di media sosial.
Ketua Kopri PMII Komisariat Bongkar, Nur Halimah, menjelaskan bahwa kajian kitab kuning adalah jantung dari gerakan PMII dalam menjaga ideologi Ahlussunnah wal Jama'ah (Aswaja).
“Di era digitalisasi, mahasiswa sering kali puas dengan pemahaman agama yang serba ringkas dan tanpa sanad keilmuan yang jelas. Kajian R?s?latul Ma??d ini kami gelar untuk menjaga tradisi intelektual pesantren dan membekali kader dengan pengetahuan fikih mendasar yang terstruktur dan autentik,” tegas Halimah.
Halimah menambahkan, kegiatan kaderisasi tidak bisa hanya berupa pelatihan soft skill, tetapi harus diperkuat dengan literasi teologis yang kokoh. Ia berharap, metode diskusi kitab ini mampu menumbuhkan kembali semangat membaca, menganalisis, dan berdialog di kalangan mahasiswa, yang kini rentan terhadap mentalitas konsumtif digital.
Kajian ini digelar dengan sistem diskusi teman sebaya karena dianggap relevan dengan tantangan akademik kampus serta menyesuaikan dengan kondisi belajar mahasiswa saat ini.
"Kemampuan berdiskusi secara mendalam mengenai teks-teks klasik adalah penangkal terhadap kedangkalan berpikir. Mahasiswa perlu dibiasakan untuk berpikir sistematis, dengan sistematika diskusi teman sebaya Ini adalah cara terbaik untuk melahirkan intelektual yang berkarakter," tutur salah satu peserta diskusi.
Kajian R?s?latul Ma??d yang berfokus pada hukum-hukum kewanitaan (darah, suci, dan ibadah) ini mendapat sambutan antusias, terutama dari anggota Korps PMII Putri (KOPRI) dan mahasiswi umum. Acara ini menjadi bukti bahwa tradisi literasi klasik masih relevan dan efektif untuk menguatkan fondasi intelektual pemuda di era modern.

        
				Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Muslihuun Tlogo Blitar adalah satu-satunya perguruan tinggi agama Islam swasta yang ada di Kabupaten Blitar.  Sejak awal berdirinya mengemban misi mencetak para lulusannya memiliki wawasan keilmuan yang luas, berfikir mandiri, terampil, dan memiliki skill sesuai dengan bidang keahliannya, yaitu sebagai tenaga pendidik Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Muslihuun (selanjutnya disebut STIT) Tlogo terletak di desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.