header-int

Tepis Distorsi Digital: Puluhan Mahasiswa STIT Al-Muslihuun Antusias Bedah Pemikiran Nietzsche

Jumat, 31 Okt 2025, 00:36:27 WIB - 14 View
Share
Tepis Distorsi Digital: Puluhan Mahasiswa STIT Al-Muslihuun Antusias Bedah Pemikiran Nietzsche

 

 

 

 

 

 

Media.stit – Puluhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al-Muslihuun Tlogo Blitar menunjukkan komitmen kuat terhadap literasi dan tradisi intelektual di tengah derasnya arus disrupsi digitalisasi. 

 

Komitmen ini terwujud dalam antusiasme mereka mengikuti diskusi publik yang berfokus pada pemikiran filsuf eksistensialis Jerman, Friedrich Nietzsche, di salah satu ruang kelas STIT Al-Muslihuun pada Jumat, 25 Oktober 2025.

 

Acara diskusi ini merupakan hasil kolaborasi antara Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) STIT Al-Muslihuun, PMII Komisariat Bongkar, dan Sekolah Filsafat Jalanan (SFJ). Tujuannya adalah mengasah daya kritis dan nalar analitis mahasiswa melalui kajian filsafat.

 

Diskusi publik ini secara spesifik mengangkat tema seputar konsep Nietzsche tentang Manusia Unggul (Übermensch). Para peserta diajak untuk meninjau ulang secara kritis fondasi moral dan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat modern, sebuah kajian yang dianggap penting untuk membekali mahasiswa dalam menghadapi krisis orientasi di era post-truth.

 

Zaka Ali Ridho, Ketua BEM STIT Al-Muslihuun, menekankan bahwa pemilihan topik ini bertujuan menstimulasi mahasiswa agar tidak hanya menjadi konsumen pasif informasi digital.

 

“Di tengah tsunami hoaks dan informasi dangkal, kami perlu membekali mahasiswa dengan kemampuan untuk menciptakan nilai (value creation). Nietzsche memaksa kita berpikir keras, berani mempertanyakan kebenaran yang mapan, dan menjadi subjek yang kuat, bukan objek yang mudah digoyahkan algoritma,” ujar Zaka di sela-sela acara.

 

Antusiasme mahasiswa terlihat dari padatnya ruang kelas dan banyaknya pertanyaan yang diajukan, terutama mengenai relevansi konsep Übermensch dalam konteks keislaman dan nilai-nilai pesantren. Hal ini menunjukkan adanya keinginan kuat di kalangan mahasiswa untuk mengintegrasikan filsafat Barat dengan kerangka pemikiran Timur.

 

M Fashihudin, Ketua Komisariat PMII Bongkar, menyatakan bahwa diskusi semacam ini sangat dibutuhkan. 

 

“Di media sosial, kita mudah puas dengan kutipan instan. Diskusi ini memaksa kami membaca, merefleksi, dan berdialog. Ini adalah benteng pertahanan kami melawan kedangkalan pemikiran yang dibawa oleh digitalisasi,” ungkap Fashihudin.

 

Kegiatan ini membuktikan bahwa semangat literasi kritis di kalangan mahasiswa STIT Al-Muslihuun tetap tinggi. Mereka berkomitmen untuk melanjutkan tradisi intelektual kampus sebagai bekal penting dalam menghadapi tantangan era digital dan menjadi pendidik yang memiliki kedalaman wawasan.

Unidha Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Al Muslihuun Tlogo Blitar adalah satu-satunya perguruan tinggi agama Islam swasta yang ada di Kabupaten Blitar. Sejak awal berdirinya mengemban misi mencetak para lulusannya memiliki wawasan keilmuan yang luas, berfikir mandiri, terampil, dan memiliki skill sesuai dengan bidang keahliannya, yaitu sebagai tenaga pendidik Islam. Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah Al Muslihuun (selanjutnya disebut STIT) Tlogo terletak di desa Gaprang, Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar.
© 2025 STIT Al-Muslihuun. Supported by Blitaristekno.com Follow STIT Al-Muslihuun : Facebook Twitter Linked Youtube